7 Kesalahan Set Up Lighting yang Bikin Event Kurang Estetik

Dalam sebuah event baik konser, festival, corporate gathering, hingga acara outdoor lighting memegang peran penting dalam menciptakan atmosfer. Namun, masih banyak acara yang terlihat “kurang hidup” karena setup pencahayaan yang kurang tepat. Masalahnya sering kali bukan dari alat yang kurang canggih, melainkan dari kesalahan umum yang sebenarnya bisa dihindari.
7 Kesalahan Set Up Lighting

Dalam sebuah event baik konser, festival, corporate gathering, hingga acara outdoor lighting memegang peran penting dalam menciptakan atmosfer. Namun, masih banyak acara yang terlihat “kurang hidup” karena setup pencahayaan yang kurang tepat. Masalahnya sering kali bukan dari alat yang kurang canggih, melainkan dari kesalahan umum yang sebenarnya bisa dihindari.

Berikut 7 kesalahan set up lighting yang paling sering terjadi dan bagaimana cara menghindarinya.

1. Tidak Menyesuaikan Lighting dengan Tema Event

Kesalahan paling mendasar adalah memilih pencahayaan yang tidak sesuai dengan konsep acara. Misalnya, event formal menggunakan warna-warna mencolok seperti neon, atau konser musik emosional diberi lampu putih terang yang terlalu klinis. Ketidaksesuaian ini membuat ambience terasa janggal.

Cara menghindari:

  • Tentukan color palette pada pre-production.
  • Selaraskan mood board lighting dengan konsep desain event.
  • Pastikan operator memahami tema dan transisi warna yang diinginkan.

2. Penempatan Lampu yang Kurang Strategis

Terlalu sering kita lihat event dengan lampu yang menyorot area yang tidak perlu atau bahkan membuat objek utama justru tidak terlihat. Lampu yang terlalu rendah, terlalu tinggi, atau diarahkan tidak tepat dapat menghilangkan fokus visual.

Dampaknya:

  • Bayangan tidak merata
  • Wajah talent/bintang tamu terlihat gelap
  • Panggung tampak “kosong” meski banyak peralatan

Solusinya:

  • Gunakan mapping titik-titik fokus (FOH & backlight).
  • Pastikan ada kombinasi antara front, side, dan back lighting.
  • Lakukan pengecekan panggung dengan talent sebelum event dimulai.

3. Over Power: Cahaya Terlalu Terang atau Terlalu Redup

Banyak event kehilangan sisi estetika karena pencahayaan yang tidak seimbang. Cahaya terlalu kuat dapat menyilaukan audiens dan membuat kamera sulit menangkap gambar. Sebaliknya, cahaya yang terlalu gelap membuat dekorasi dan wajah talent tidak terlihat.

Langkah menghindari:

  • Sesuaikan brightness dengan ukuran venue.
  • Pastikan intensitas lampu mendukung kebutuhan kamera dokumentasi.

  • Lakukan lighting calibration minimal 1 jam sebelum acara.

4. Tidak Memadukan Warna dengan Baik

Warna yang tidak harmonis seperti biru gelap bercampur merah terang tanpa transisi sering membuat event terlihat tidak profesional. Kemudian, penggunaan warna yang sama sepanjang acara tanpa dinamika juga membuat event terasa monoton.

Solusi:

  • Gunakan kombinasi warna komplementer.
  • Buat color script untuk setiap segmen acara.
  • Gunakan transisi halus, bukan perubahan warna yang mendadak.

5. Mengabaikan Lighting untuk Dokumentasi

Kesalahan yang sering dianggap sepele: lighting hanya dibuat untuk mata penonton, tanpa mempertimbangkan hasil kamera. Akibatnya, dokumentasi terlihat gelap, warna tidak konsisten, atau talent tampak backlight berat.

Padahal, dokumentasi adalah hasil jangka panjang dari event.

Cara menghindari:

  • Libatkan tim video/photo sejak awal teknikal meeting.
  • Gunakan tambahan fill light untuk kebutuhan kamera.
  • Periksa hasil capture kamera sebelum acara dimulai.

6. Tidak Memanfaatkan Teknologi Lighting Modern

Banyak event masih mengandalkan setup standar tanpa memanfaatkan fitur yang sebenarnya bisa memperindah visual. Misalnya:

  • Tidak menggunakan moving head yang sebenarnya tersedia
  • Mengabaikan pixel mapping
  • Tidak memakai haze sehingga sinar lampu kurang terlihat dramatis

  • Tidak memakai LED bar untuk kontur panggung

Padahal: teknologi ini bisa meningkatkan estetika tanpa menambah biaya besar.

Solusi:

  • Maksimalkan perangkat yang sudah ada.
  • Kombinasikan efek visual ringan seperti beam lines dan ambient wash.
  • Gunakan haze tipis untuk memperkuat atmosfer tanpa mengganggu penonton.

7. Kurangnya Pre-Show Lighting Test

Banyak event langsung menjalankan acara tanpa melakukan uji keseluruhan. Alhasil, begitu show dimulai:

  • Transisi warna tidak sinkron
  • Lampu gagal diarahkan ke objek
  • Intensitas berubah tidak sesuai rundown
  • Operator belum hafal cue

Kesalahan ini membuat event tampak kurang matang.

Solusinya:

  • Lakukan full run-through termasuk lighting cue.
  • Minta feedback dari stage manager & videographer.
  • Simulasikan perubahan suasana sesuai urutan acara.

Lighting bukan sekedar alat untuk menerangi panggung ia adalah elemen visual utama yang menentukan kualitas keseluruhan acara. Menghindari 7 kesalahan ini dapat membantu event terlihat jauh lebih estetik, profesional, dan memorable. Dengan perencanaan yang matang, koordinasi antar tim, serta pemahaman konsep event, pencahayaan dapat menjadi kekuatan utama yang memperkuat identitas visual acara.

Baca Juga Artikel Lainnya

Siap menghadirkan videotron, rigging, sound system, dan lighting berkualitas untuk event Anda? Kami adalah solusi terbaik!