Industri hiburan khususnya festival musik memang selalu menarik untuk didatangi karena berbagai faktor, mulai dari artis, konsep acara, lokasi, dan faktor lainnya. Tentunya para Event Organizer, berlomba-lomba untuk menciptakan festival musik outdoor / indoor yang memiliki keunikan sehingga memberikan pengalaman berharga bagi seluruh pengunjungnya.
Festival Musik Bukan Hanya Soal Artis
Namun saat ini Festival musik bukan lagi sekadar soal deretan artis dan lagu yang dinyanyikan . Saat ini, konsep venue dan visual produksi menjadi kunci untuk menciptakan pengalaman yang berkesan bagi audiens. Salah satu pilihan strategi yang paling jitu adalah dengan menciptakan festival musik outdoor, karena bisa memanfaatkan lokasi sebagai daya tarik penonton.
Jika kamu seorang Event Organizer yang ingin membuat festival musik outdoor yang berbeda, berikut 5 konsep kreatif yang terbukti sukses dan layak diadaptasi di Indonesia:
1. Venue Heritage Bersejarah sebagai Panggung Konser
Contoh: Future Asian Music menggelar konser final di Hua Lamphong Train Station, Bangkok—stasiun kereta tua yang diubah menjadi panggung musik dengan videotron dan lighting minimalis sehingga menciptakan suasana yang intimate namun tetap memukau.
Pros: Estetika bangunan tua menciptakan nuansa unik dan memperkuat tema acara.
Referensi: Wallpaper – FutureAsianMusic di Bangkok
2. Festival di Alam Terbuka
Contoh: Medaina Festival memilih situs UNESCO seperti Petra dan Wadi Rum sebagai latar musik elektronik. Tanpa dekorasi berlebihan, festival ini mengedepankan keharmonisan visual dengan alam sekitar.
Pros: Mengedepankan suasana yang intimate antara artis dan penonton, cocok untuk genre seperti jazz hingga akustik.
Referensi: Wallpaper – Medaina Festival

3. Konser di Tempat Parkir atau Area Urban Tak Terpakai
Contoh: Red Bull Music Festival diadakan di rooftop mall, gudang kosong, hingga terminal bus di New York. Dengan lighting RGB dan LED screen, area publik dengan ruang kosong yang disulap menjadi lokasi konser musik edgy dan kontemporer.
Pros: Lokasi lebih terjangkau, memberikan kesan urban industrial kuat, cocok untuk EDM, indie, hip-hop.
Referensi: Red Bull Music Festival NYC
4. Silent Festival – Musik Lewat Headphone
Contoh: Hush Concerts & Silent Sound Festival mengusung konser tanpa speaker. Pengunjung menggunakan headphone bluetooth untuk mendengarkan channel musik pilihan, sementara visual didukung lighting artistik dan layar LED.
Pros: Tidak perlu membutuhkan area yang luas, kontrol volume suara bisa diatur sendiri, suasana lebih chill dan tenang. Event ini ditujukan untuk genre musik EDM dan sejenisnya.
Referensi: Hush Concerts
5. Instalasi Visual Interaktif & Projection Mapping
Contoh: Festival Forte diadakan di kastil kuno Portugal, memadukan videotron dan projection mapping untuk menciptakan layar digital di permukaan tembok batu.
Pros: Visual futuristik, cocok untuk festival musik elektronik dengan pentas seni visual.
Referensi: Festival Forte
Aspek Produksi yang Perlu Diperhatikan
| Komponen | Fungsi Penting |
|---|---|
| Rigging | Instalasi lighting dan videotron di venue non-konvensional |
| Videotron | Tampilan konten digital fleksibel indoor & outdoor |
| Lighting | Moving head, spotlight, strobo, LED strip – memperkuat tema visual acara |
| Sound System | Subwoofer atau menambahkan Array Sound System |
Eventnesia: Partner Teknis untuk Konser Kreatif Anda
Eventnesia siap mendukung produksi festival Anda dengan:
-
Paket sewa lighting, videotron, dan rigging berkualitas tinggi
-
Teknisi lapangan profesional yang memahami tantangan venue kreatif
-
Proyektor untuk menampilkan hasil Video mapping
-
Dukungan penuh untuk EO, brand, dan komunitas musik di Jabodetabek dan sekitarnya
Jika Anda ingin konsep seperti rooftop concert, konser di tempat heritage, atau silent disco diwujudkan dengan tim teknis yang siap, Eventnesia adalah mitra terbaik Anda. Segera hubungi tim kami untuk konsultasi kebutuhan event kamu