ICEF-IPFE: Pameran Nasional Terbesar Bidang Pengadaan Barang/Jasa
Indonesia Catalogue Expo and Forum dan Indonesia Procurement Forum and Expo ( ICEF-IPFE 2025 ) telah berlangsung selama 3 hari pada 30 Juli – 1 Agustus 2025 di Grand Ballroom, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Event ini mengusung tema “Digitalisasi Pengadaan untuk Indonesia Emas: Inovasi, Kolaborasi, dan Keberlanjutan”, yang mana event ini menyatukan para pelaku usaha, unit kerja pengadaan, perwakilan BUMN, serta Lembaga pemerintahan pusat dan daerah.
Memasuki era baru perdagangan barang/jasa, pemerintah Indonesia terus menggencarkan pemberlakuan sistem belanja negara berbasis digital, khususnya dalam sektor pengadaan barang dan jasa. Salah satu langkah konkret yang kini tengah digencarkan adalah implementasi Katalog Elektronik Versi 6 (V6) yang resmi diluncurkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, sejak akhir tahun 2024 lalu.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Kamar Dagang dan Industri (KADIN), dan Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) berkolaborasi untuk mendukung percepatan transformasi digital perdagangan barang/jasa pemerintah. Bersama PT Satu Tujuan Event dalam penyelenggaraan pameran nasional berskala besar, yaitu ICEF-IPFE 2025.
Mendorong Ekosistem Produk Dalam Negeri
Bukan hanya sebagai pameran, event ini juga hadir sebagai strategi nyata dalam menghadirkan ekosistem pengadaan yang lebih efisien, inklusif, transparan, dan tentunya mendukung produk dalam negeri. Dalam event ini, turut hadir juga Bapak Hendrar Prihadi selaku Kepala LKPP memberikan sambutan serta berkeliling booth exhibitor.
Dalam pidato pembukanya, Hendrar Prihadi mengatakan akan mengejar target mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen. Oleh karena itu, ICEF-IPFE 2025 menjadi ajang penting untuk memperkenalkan produk-produk unggulan yang dapat masuk ke dalam sistem pengadaan pemerintah melalui platform katalog elektronik.
Event ini diikuti oleh sekitar 70 exhibitor dari berbagai sektor industri, seperti teknologi informasi, kendaraan bermotor, videotron, permesinan, kesehatan, serta furniture dan interior. Tak ketinggalan sektor perbankan, yang hadir lewat BRI dan Bank DKI sebagai mitra pembiayaan dan transaksi.
Semua ini menunjukkan bahwa ICEF-IPFE tidak hanya menjadi menjadi wadah yang strategis untuk membawa produk dalam negeri agar bisa berkompetitif secara global, melainkan juga sebagai langkah untuk membangun hubungan bisnis yang kuat antar sektor.
Tidak hanya itu, event ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menyerukan produk atau jasa yang dibuat agar tersertifikasi TKDN. Hal ini sebagai upaya mendorong penggunaan produk dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memberdayakan industri dalam negeri. Beberapa produk tersertifikasi TKDN yang ikut serta dalam ICEF-IPFE, yaitu alat pertanian TKDN, videotron TKDN, laptop TKDN, cat pelapis TKDN, dan masih banyak lagi.
Katalog Elektronik V6, Sistem Baru Pengadaan Pemerintah
Salah satu fokus utama dalam pameran ini adalah pengenalan dan sosialisasi lebih lanjut mengenai penggunaan Katalog Elektronik Versi 6 (V6). Berdasarkan Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 9 Tahun 2024, seluruh instansi pemerintah diwajibkan menggunakan sistem ini secara penuh mulai tanggal 1 Januari 2025. Dengan diberlakukannya sistem ini secara nasional, seluruh proses belanja pemerintah akan terintegrasi melalui satu platform digital yang sudah terkoneksi langsung dengan sistem milik Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.
Apa Kelebihan dari sistem V6 ini?
Katalog Elektronik V6 telah terintegrasi penuh dengan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) milik Kementerian Keuangan serta Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Republik Indonesia (SIPD RI) yang dikelola oleh Kementerian Dalam Negeri. Artinya, proses belanja pemerintah kini lebih transparan, cepat, akuntabel, dan bisa langsung memfasilitasi partisipasi pelaku usaha, termasuk UMKM.
Bagi pelaku usaha, khususnya pelaku industri lokal dan UMKM, ini adalah peluang besar untuk bisa masuk ke dalam sistem pengadaan pemerintah dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Peluang Emas untuk Industri Lokal dan UMKM
ICEF-IPFE 2025 bukan sekadar pameran, tapi momentum penting dalam sejarah transformasi digital pengadaan barang dan jasa di Indonesia. Dengan menghadirkan ratusan brand dari berbagai sektor dan dukungan penuh dari instansi pemerintah serta lembaga keuangan, pameran ini menjadi langkah nyata menuju sistem belanja negara yang modern, terbuka, dan pro terhadap produk dalam negeri.
Bagi para pelaku usaha yang ingin masuk ke dalam ekosistem pengadaan nasional, keikutsertaan dalam pameran ini menjadi peluang emas yang tidak boleh dilewatkan. Pemerintah pun berharap dengan dukungan dari berbagai pihak, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terdongkrak lebih cepat dan stabil, menuju target pertumbuhan hingga delapan persen dalam waktu dekat.
Selain menghadirkan berbagai pameran dari berbagai industri, ICEF-IPFE juga mengadakan rangkai untuk para exhibitor dan visitor yang hadir. Para exhibitor akan berkesempatan langsung untuk melakukan temu bisnis (business matching) secara one-on-one dengan user pengadaan dari kementerian, Lembaga, Pemerintahan Daerah, dan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.
Selain itu terdapat talkshow selama event berlangsung yang dapat diikuti oleh seluruh pengunjung. Talkshow tersebut membahas enak sektor prioritas nasional, yaitu pangan dan ketahan pangan, industrialisasi dan hilirisasi, pendidikan dan pengembangan SDM, kesehatan dan gizi nasional, digitalisasi dan teknologi, serta konstruksi dan perumahan.
