Tahun ini, The Sounds Project siap menghadirkan festival musik lintas genre dengan tata panggung super megah. Di balik gemerlap lampu, ada cerita menarik dari tema yang diangkat pada tahun ini. Tidak hanya menceritakan soal line-up musisi yang lebih banyak, melainkan sebuah perkembangan yang tak terbayangkan sebelumnya.
The Sounds Project 2025: Apa yang Beda?
Setelah berhasil pada edisi tahun lalu dengan memberikan kesan yang positif pada setiap penonton, The Sound Project Vol. 8 kembali hadir dengan format yang diklaim “lebih besar, lebih berani, dan lebih seru”. Dari segi line-up, bocoran awal sudah memancing antusiasme penonton karena beberapa nama internasional akan tampil di panggung yang sama dengan deretan musisi lokal lintas genre. Terdapat lebih dari 110 musisi dan band berskala lokal hingga internasional yang akan memeriahkan panggung acara.
Tak hanya semakin banyaknya jumlah musisi yang akan dihadirkan dengan lintas genre yang sangat beragam. TSP 8 yang mengusung tema “From Music to Infinity” juga menghadirkan pengalaman audio-visual mutakhir lewat teknologi panggung yang semakin canggih.
Tentunya dengan diimbangi dengan jumlah panggung yang bertambah dari yang biasanya 5 panggung — The Sound Project Stage, Musicverse Stage, MG Stage, Garden Stage, dan TSP & Co Stage, kini bertambah menjadi ada 6 panggung, dengan bertambahnya panggung dengan nama Joged Stage.

Bertambahnya jumlah panggung ini menjadi salah satu hal yang melatarbelakangi tema “From Music to Infinity”. Ini menunjukkan bahwa ternyata musik tidak memiliki jangkauan yang terbatas bagi para penikmatnya. Berawal dari hanya sebagai penikmat musik, kini Gerhana Banyubiru selaku Founder dan CEO The Sounds Project, bisa menghadirkan festival dengan panggung yang megah yang didukung dengan sistem rigging, speaker line array, hingga desain lighting yang sinkron untuk memastikan event berjalan dengan harmonis.
Untuk lokasi, the Sounds Project masih setia untuk menggelar event tahun ini di Ecovention & Ecopark Ancol, Jakarta Utara. Ini merupakan acara yang keempat kalinya diselenggarakan di sana secara berturut-turut sejak TSP Vol.6 di tahun 2022
Bernostalgia di The Sound Project Vol. 8
Seperti empat tahun kebelakang, The Sound Project konsisten menghadirkan berbagai band berskala internasional ke line-up mereka, mulai dari Amerika, Asia, hingga Eropa. Pada tahun ini FUR band indie rock asal Inggris kembali meramaikan The Sound Project. Band yang beraliran musik 60’s British ini diundang untuk berkolaborasi karena telah berhasil memberikan kesan yang mendalam saat TSP Vol. 5, menjadikan mereka pilihan tepat untuk kembali menghidupkan panggung The Sound Project.
Turut menemani FUR, ada tiga artis internasional terkonfirmasi yang akan memeriahkan panggung TSP Vol. 8 yaitu, Honne (UK), Real Friends (US), dan Elijah Wood (Canada). Dengan line-up artis ternama yang hadir, The Sound Project selalu menjadi event musik yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar musik tanah air.
Didukung dengan 100 lebih musisi lokal yang akan memeriahkan event pada 8-10 Agustus mendatang, para penonton juga akan dibuat bernostalgia bersama. TSP Vol. 8 akan mengajak para penonton untuk bernostalgia bersama para musisi yang telah setia menjadi headliner hingga musisi yang baru pertama kali tampil, seperti Opick dan D’Bagindas.
Tantangan yang Menyertai Kemeriahan Festival
Menghadirkan 110+ musisi di enam panggung bukan tanpa kendala menjadi impian setiap event berskala besar. Namun, tantangan teknis yang umum dihadapi EO (event organizer) dan vendor produksi bukan berarti penghalang untuk mensukseskan event. Berikut tantangan teknis yang bisa terjadi dan perlu diberi perhatian lebih:
- Koordinasi jadwal panggung: Dihadiri oleh ratusan musisi penting untuk memastikan tidak ada jadwal bertabrakan dan transisi antar panggung berjalan mulus meskipun dengan gaya show yang dibawakan berbeda-beda.
- Sinkronisasi audio-visual: Memastikan sistem pada videotron dan video wall berjalan dengan sinkron tanpa adanya delay, sehingga transisi antar musisi berjalan dengan efektif
- Cuaca dan gangguan lingkungan: Gangguan eksternal, seperti cuaca dan lingkungan tidak bisa 100% dikendalikan, maka penting untuk menggunakan sistem outdoor harus tahan suhu ekstrim agar tidak mengganggu performa.
- Waktu build-up terbatas: Durasi untuk build-up semua instalasi panggung, lighting, sound, rigging, dan videotron biasanya diberikan waktu yang terbatas.
Tentunya sebagai tim EO, The Sounds Project telah memiliki segudang pengalaman karena ini adalah event ke 8 mereka. Tentunya, kendala-kendala teknis acara telah mereka alami sebelumnya, jadi big mistake tidak boleh sampai terjadi. Meski begitu dengan bertambahnya jumlah panggung, menjadi tantangan tersendiri untuk bisa menjalankan acara tanpa hambatan.
Pentingnya Kerjasama Dengan Vendor
Untuk menyelenggarakan event sebesar The Sound Project, para Event Organizer harus bekerjasama dengan berbagai pihak, salah satu mitra strategis adalah vendor produksi event. Konsep membangun panggung harus benar-benar diperhatikan, mulai dari ukuran panggung, visual videotron, sound system, FOH, dan lighting yang dibutuhkan.
Semua itu penting untuk dikoordinasikan supaya pengalaman penonton yang datang menjadi puas dengan event tersebut. Kira-kira seperti apa produksi event dan suasana di The Sound Project Vol. 8? Menarik untuk kita nantikan!